1000 kata-kata dan life mapping

Posted by aditya.aulia on Feb 24, 2015 in Uncategorized |

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Perkenalkan Nama saya ADITYA AULIA. Saya lahir di Purwokerto tanggal lima Agustus seribu sembilan ratus sembilan puluh empat. Saya berkewarganegaraan Indonesia. Status Perkawinan saya belum kawin.Tinggi saya 170 cm dan berat badan saya 50 kg. Saya beragama islam. Saya anak ke 3 dari 7 bersaudara. Jenis kelamin saya Laki-laki. Saya tinggal di alamat Jl.Jatisari No. 43-D RT 03 RW V Kelurahan Sumampir Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah.
Riwayat Pendidikan Formal Saya :

  • 1998 sampai dengan 2000  : TK AISYAH 8 , Purwokerto
  • 2000 sampai dengan 2007  : SD Negeri 3 Bancarkembar, Purwokerto
  • 2007 sampai dengan 2010   : SMP Negeri 3 Purwokerto
  • 2011 sampai dengan 2014     : SMK Negeri 1 Purwokerto Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan
  • 2014 sampai sekarang            : Universitas Gadjah Mada Jurusan D3 Ilmu Komputer dan Sistem Informasi

Riwayat Pendidikan Non Formal saya :

  • 2009 : Kursus di Tripio Komputer selama dua bulan.
  • 2014 : Kursus Bahasa Inggris di Pare,Kediri selama satu bulan.

Saat masih dalam masa pendidikan SMK saya dan teman-teman ditugaskan oleh guru saya untuk PKL (Praktek Kerja Lapangan) di CV. ASC Computer selama dua bulan. Selama disana saya bisa mahir dalam merakit komputer,memasang kabel UTP ke connector RJ-45, menginstal Laptop dan Komputer, dsb. Disana saya  juga belajar menjadi Pelayan Customer yang mana dalam menghadapi Customer yaitu pertama-tama dengan tersenyum dan menanyakan keperluannya. Dengan senyum itulah Customer bisa antusias memberikan keluhan dan keperluan kepada kita dalam membeli barang atau sekedar ingin bertanya. Kemudian saya juga belajar bagaimana menjual barang dagangan agar mereka tertarik untuk membeli barang dagangan kita sehingga barang yang saya jual bisa laku banyak. Nah, Pekerjaan itu seperti saya menjadi seorang Sales. Untuk itulah saya disana tidak hanya sekedar untuk bekerja tapi juga perlu banyak belajar dari orang-orang disekitar saya dan orang-orang yang lebih senior dari saya. Darisanalah saya belajar lebih mandiri, jujur,disiplin,tanggung jawab dan bisa komunikasi dengan baik antara pelanggan/karyawan/i. Semua itu menjadikan pribadi saya lebih baik.

Setelah saya lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan. Saya memutuskan kursus Bahasa Inggris di Pare Kediri. Yah, daripada tidak ada kerjaan di rumah lebih baik kesana. Saya pergi ke Pare juga dari rekomendasi orang tua saya. Sebab, kakak saya sudah disana 1 bulan sebelum saya datang. Jadi, saya pergi saja kesana dengan naik kereta.

Selama liburan sebulan ini saya pergunakan untuk kursus bahasa inggris. Di Pare saya menemukan banyak sekali perbedaan antara cara belajar di sekolah dan disana. Ternyata selama disana saya bisa lebih cepat dalam menguasai bahasa inggris. Mungkin karena pengajarannya yang begitu menarik jadi lebih bisa menguasainya. Dalam beberapa minggu disana saya mendapatkan sedikit masalah. Namanya juga manusia pasti ada salahnya juga. Namun dengan adanya masalah itu saya bisa belajar jadi seorang laki-laki yang tangguh. Jangan takut dan lari apabila kita mendapatkan masalah itu tetapi hadapilah walaupun kita yang nanti akan di rugikan, karena tanggung jawab adalah kunci selesainya masalah yang kita alami. Dan tak lupa hanya do’alah yang bisa membuat berakhirnya masalah. Asalkan saya mau berusaha dan berdo’a jalan itu akan terbuka dengan sendirinya. Tentunya semua itu dari Allah SWT lah yang bisa menolong kita dalam kesulitan.

Kemudian sebelum saya menceritakan tentang perjalanan kuliah saya di UGM. Pada tahun 2010 saya pernah mondok selama satu tahun di pondok mini Baitul Machmud. Pada waktu itu saya masih menginjak Sekolah Menengah Pertama. Saya diberitahu oleh orang tua saya supaya mondok dahulu sebelum masuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Sebelumnya saya tidak mau mondok karena menurut saya mondok tidak enak. Dan kalau mondok itu ada peraturan-peraturan yang ketat dan harus dijalankan. Sebelum saya pergi saya punya niat jelek yaitu pingin kabur dari rumah. Namun sebelum niat itu dikerjakan saya mulai berpikir panjang dalam benak hati dan pikiran saya. Saya pikir sampai seribu kali dan akhirnya saya memutuskan untuk tidak pergi dari rumah. Soalnya buat apa saya kabur nanti ujung-ujungnya juga ketemu disuruh mondok juga. Itu sama saja perbuatan yang tidak ada gunanya.

Setelah saya Lulus dari SMP saya akhirnya mondok bulan Mei akhir. Sebenarnya saya mau menolak brangkat bulan itu soalnya terlalu cepat buat saya. Namun, apalah daya saya jadi seorang anak orang tua. Ya sudahlah saya mau saja, daripada jadi anak yang durhaka lebih baik to’at dan patuh terhadap perintah orang tua. Murkanya Orang tua sama saja murkanya Allah itu yang saya ingat. Padahal kemauan saya untuk mondok saat itu benar-benar belum ada niatan sama sekali. Jadi, saat itu saya benar-benar dalam keada’an keterpaksa’an untuk mondok. Namun Buat apa juga kalau terus membangkang kepada orang tua. Sedangkan mereka yang selalu membiayayaiku dan mendidikku hingga sampai sebesar ini. Seharusnya waktu itu aku udah mulai sadar tapi dahulu masih saja belum mengerti betapa pedulinya orang tua dalam mendidikku.

Dan pada akhirnya saya pun berangkat juga ke pondok itu. Barang-barang dan pakaian aku masukkan dengan tangan yang berat. Sore harinya Saya berangkat di antarkan ke tempat itu dengan motor ayahku. Sesampai disana pada sore menjelang malam hari, saya seperti orang yang asing yang tidak tahu dan tidak kenal siapa-siapa. Saya di bawa ke ruang tamu lalu barang saya di tempatkan ke asrama laki-laki. sehabis maghrib ada acara pengajian lalu dilanjut habis isya ada pengajian lagi. Malam harinya saya hanya tidur beralaskan karpet sehingga tidur pun saya merasa tidak nyenyak. Jadi, semua santri laki-laki wajib tidur di masjid tidak boleh di kamar asrama. Kalau tidur di kamar asrama nanti akan mendapatkan sanksi. Di masjid juga tidak semua laki-laki tidur ada yang kedapatan tugas  berjaga malam supaya nanti bisa ada yang membangunkan sholat malam. Orang yang jaga saat itu hanya 2 orang saja untuk setiap shif. Shif pertama jaga pukul 10 – 2 malam. Shif kedua pukul 2 malam sampai subuh.

Kemudian pagi-paginya, Saya tidak tahu kalau kedatanganku itu bertepatan dengan kerja bakti di pondok. Jadi,  3 hari itu pondok sedang ada perbaikan dan pembersihan di sekitar pondok. Semua Anak santri di berikan tugas membersihkan pondok. Aku lihat ada yang membersihkan kamar mandi,masjid, Halaman depan masjid dsb. Untung saja semua itu dikerjakan bersama-sama jadi pekerjaan terasa agak ringan. Namun walaupun begitu, tetap saja buat saya terasa berat. Anak yang baru lulus SMP seperti saya dengan pekerjaan semudah itu terasa sulit buat saya. Namun, dengan semangat dan hati yang ikhlas dan juga kerjasama yang baik bisa selesai dengan mudah. Tetapi itu tidak seberapa saat siang hari waktu teriknya matahari, saya di perintahkan untuk menata batako di depan masjid yang besar dan lebar. Bayangkan saja batako yang sudah tertata rapi dan tertimbun beberapa tahun ditata lagi dengan dicabut dari tempatnya lalu di bersihkan lumut dan kotorannya. Sungguh pekerjaan yang memberatkan buatku. Ini seperti cobaan buat saya.

Padahal sebelum saya melakukan kelakuan itu saya sedang di sekitar area masjid mencabuti dan membersihkan rumput-rumput yang tumbuh di area tersebut. Ketika sedang berjalan, saya di panggil salah satu orang yang tidak saya kenal. Di situ saya di perintahkan seperti yang tadi diatas. Saya merasa sangat lelah waktu itu. Dengan luasnya area sekitar masjid yang di beri lantai batako mau di cabuti satu-satu sungguh pekerjaan yang mustahil buat saya. Sebenarnya tidak hanya saya saja yag diperintah kejadian itu tetapi ada satu santri laki-laki jadi, hanya tiga orang saja yang melakukan itu. Sudah di cabut, dipasang kembali malah jadi pecah oleh orang yang tadi menyuruh saya. Akhirnya hanya beberapa saja yang ada di depan masjid.

Kemudian selesainya kerja bakti tadi saya mandi di kamar mandi. Saya baru pernah melihat kamar mandi yang super jorok. Bagaimana tidak, luarnya saja tampak bersih. Saat melihat airnya ada banyak titik-titik tinta kuning yang lembut dan banyak terlihat di dasar bak mandi. Sungguh ironis ketika saya pakai mandi. Bagaimanapun hanya air tersebut yang hanya bisa digunakan untuk mandi. Sehingga terpaksa saya gunakan mandi dengan hati-hati. Kalau tidak hati-hati, bisa-bisa ke gayung semua kotoran berwarna kuning tadi hih, ngeri. Dan saya pun juga merasa heran air yang berasal dari dalam tah yang sangat dalam bisa jadi kuning. Biasanya air sumur itu bening, nah ini bisa jadi kuning. Ternyata ketika saya bertanya kepada teman santri saya,asal-usul dari air itu jadi keruh adalah berasal dari oli mesin. Jadi, dahulu sebelum pondok itu dibangun tempat itu adalah buangan oli mesin truck. Sehingga tanah di sekitar area tersebut menjadi tercemar. Akibatnya air yang ada di tanah tersebut berubah menjadi keruh.

Awal pertama masuk pondok saya masih belum betah tetapi lama-kelamaan jadi betah. Sampai akhirnya saya menyelesaikan pondok saya di Baitul Machmud. Setelah saya baru keluar pondok saya baru mengerti betapa perlunya menghormati terhadap perintah orangtua. Saya yang dulunya tidak baik menjadi baik berkat di pondokkan oleh orang tua saya. Disana saya banyak sekali mendapatkan hikmah jadi anak santri. sehingga saya ingin ke pondok untuk mencari ilmu lagi. Tetapi waktu yang belum ada jadi tidak bisa sekarang. Jadi, mungkin sampai disini saja saat saya berada disana. Mungkin ini saja riwayat hidup saya atau 1000 kata dari saya. Untuk riwayat tentang kuliah saya bisa di lihat dari video saya.

Sebelumnya saya mau mengakhiri saya ingin menceritakan tentang cita-cita atau harapan saya di masa depan. Untuk Harapan saya 10 tahun di masa depan yaitu :

  1. Saya ingin kuliah mendapatkan IP tinggi terus-menerus sampai lulus yaitu 4,0 dan mendapatkan gelar cumlaude.
  2. Lulus bisa langsung kerja
  3. Jadi entrepreneurship
  4. Bisa keluar negeri yaitu ke Australia
  5. Bisa jadi Pemimpin yang adil, jujur dan bertanggung jawab.
  6. Bisa Berkomunikasi dengan baik
  7. Membuka lapangan kerja Baru
  8. Memiliki Perusahaan sendiri
  9. Membeli tanah yang banyak
  10. Haji dan Umroh
  11. Membeli rumah sendiri
  12. Mahir dalam mengusai bahasa asing yaitu inggris, jepang, dan Jerman
  13. Ingin Pergi ke planet Mars
  14. Menjadi orang yang berpengaruh di dunia
  15. Menjadi ilmuan yang cerdas
  16. Mempunyai Relasi dan Pengikut yang banyak
  17. Menikah dengan istri yang cantik dan sholekha
  18. Keliling Dunia
  19. Menyenangkan hati orang tua
  20. Menjadi orang yang bermanfa’at dan berguna untuk orang lain
  21. SUKSES DUNIA DAN SUKSES AKHERAT

Untuk lebih detailnya bisa lihat di video beriku ini :

http://youtu.be/6yL57huSeMI

Reply

Copyright © 2025 Aditya Aulia All rights reserved. Theme by Laptop Geek.